🐡 Lukisan Kuda Basuki Abdullah
Lukisanini awalnya dibuat di Den Haag tahun 1934 dan kemudian disempurnakan tahun 1949. Pada waktu itu Basoeki Abdullah kebetulan selama Revolusi berada di Negeri Belanda. Keberanian Basoeki Abdullah melukis Pangeran Diponegoro ketika sedang sekolah lukis di negeri Belanda sangat menarik untuk dicermati, terutama karena sosok Diponegoro adalah
RealismeNatural Keterangan Lukisan Basuki Abdullah yang berjiwa romantis melukis kuda pun menjadi cantik. Dia adalah anak angkat Wahidin Sudirohusodo seorang tokoh gerakan nasional Indonesia. Wahidin Sudrohusodo yang waktu itu seorang tokoh gerakan nasional Indonesia. Abdullah Suriosubroto lahir di Semarang tahun 1878 meninggal di
Naturalismemerupakan aliran seni lukis yang menggambarkan segala sesuatu sesuai dengan alam nyata atau nature.Basuki Abdullah merupakan salah satu maestro asal Indonesia yang melukis seorang perawan desa yang menggunakan pakaian lusuh tapi justru tampak seperti bidadari. Selain Basuki Abdullah maestro asal Indonesia yang juga terkenal
Dulu sebelum bapak menceritakan semua perihal tentang lukisan ini, aku tak pernah tertarik dengannya. Aku tak mengenal siapa objek dalam lukisan ini. Pelukisnya pun tak terkenal, bukan Affandi, Basuki Abdullah, atau Henk Ngantung. Di pojok kanan bawah lukisan, tertera sebuah nama beserta tahun pembuatan. “Soekarni, 1942,” aku mencoba
Lukisanlukisan geometris cenderung rasional karena terikat pada pola, motif, atau bentuk-bentuk dan teknik pelukisan yang menuntut ketrampilan dan kesabaran dalam proses kreasinya. Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa naturalisme adalah Wakidi Basuki Abdullah, Gambir Anom, dan Abdullah Sudrio Subroto. misalkan kuda yang
4 Basuki Abdullah. Basuki Abdullah lahir pada tanggal 27 Januari 1915 di Surakarta, Jawa Tengah dan meninggal pada tanggal 5 November 1993. Termasuk salah satu pelukis Maestro Indonesia dengan alirannya realis dan naturalis. Jiwa seninya tertanam dari bakat ayahnya yaitu Abdullah Suriosubroto.
Lukisanlukisannya yang dengan jelas menampilkan ekspresi ini adalah bukti Raden Saleh seorang romantisis. Konon, melalui karyanya ia menyindir nafsu manusia yang terus mengusik makhluk lain. Enam Pengendara Kuda Mengejar Rusa, 1860 Perburuan Rusa, 1846, Mesdag Museum, The Hague Sebuah Banjir di Jawa, 1865-1875 Stasiun Pos Jawa, 1876
LukisanPangeran Diponegoro menunggang kuda di ruangan Diponegoro Istana Yogyakarta (ANTARA News/Desca Lidya) Basuki Abdullah juga melukis banyak lukisan perempuan yang dipesan Sukarno termasuk lukisan Nyi Roro Kidul dalam berbagai interpretasi, setidaknya ada 5 lukisan tentang Ratu Pantai Selatan itu dibuat Basuki Abdullah, salah satu
PengertianSeni Lukis Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Perahu dan Matahari, Sis Cut Sunflowers, Barong & Leak, Andong Jogja, Jatayu, Kepala Kuda dan lain-lain. Basuki Abdullah lahir pada tanggal 27 Januari 1915 di Surakarta, Jawa Tengah dan meninggal pada tanggal 5 November 1993. Termasuk salah satu pelukis Maestro
BasukiAbdullah. Basuki Abdullah lahir pada tanggal 27 Januari 1915 di Surakarta, Jawa Tengah dan meninggal pada tanggal 5 November 1993. Raden Saleh berada di atas kuda coklat di tengah. Lukisan minyak ini diyakini telah dipesan oleh pedagang gula dan kopi abad ke-19, Jules Stanislas Sigisbert Cezard. Itu kemudian dijual, diwariskan
Lukisanini dibuat pada tahun 1837 dengan ukuran 150x120 cm dengan menggunakan cat minyak pada kanvas. Lukisan Basuki Abdullah ini menampilkan subject matter yang berupa seorang pangeran diponegoro yang menunggangi kuda. Sedangkan subject pendukungnya berupa backgroud api membara.
LukisanKuda . Rp2.885.000 . Gratis Ongkir. OPTIMAL KARYA UTAMA Jakarta . Stok Habis. Lukisan Ocean Blue . Rp2.835.000 . Gratis Ongkir. OPTIMAL KARYA UTAMA Jakarta . Di Indonesia ada Raden Saleh dan Basuki Abdullah yang senang dengan lukisan naturalisme ini. Lalu ada lukisan abstrak yang biasa ditampilkan oleh Mark Rothko. Semua itu
AehrR. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. By Christie DamayantiLalu, bagaimana dengan lukisan2 kuda ibu yang lain, yang dipesan dan dibeli?Ada, donk! Dan, seingatku memang tidak terfoto semuaya karena ibu melukis cepat sekali! Setelah selesai meluks, sudah ada yagn ambil, sehingga ketika akutidak di rumah, alamat tidak terfoto. Tetapi, aku punya beberapa lukisan2 kuda ibu, yang akan ku tuliskajn dan posting foto2nya di artikel ini. Dokumentasi pribadi Dokumentasi pribadi Lukisan si kuda putih, diatas kanvas hitam dan lukisan ibu kuda dan anaknya serta seekor kucing yang bermanja2 dengan mereka ...... Yang aku suka lukisan ibu tentang kuda setelah si kuda putih diatas kanvas hitam adalah, seekor ibu kuda dan anaknya serta seekor kucing yang bermanja2 vdengan kuda anak beranak itu. Lukisan ini, aku pasang di ruang tamu rumah kami, berukuran 80 cm x 50 cm. Cukup besar, dan aku yang meminta ibu untuk melukis ini, dan tidak boleh dijual, hihihi ......Maknanya sangat terasa, yaitu sebuah hubungan kasih antar makhluk. Kuda dan kucing memang saa2 hewan, tetapi sangat berbeda rupa dan jenis. Tetapi, hubungan antara kuda dan kucing di lukisan ini, sangat terasa, yaitu senuah hubungan KASIH!Si anak kuda berusaha mencium di kucing, sementara si kucing pun ingin mengusap2 kepalanya dekat2 si anak kuda. Sementara, ibunya melindunginya ...... Dokumentasi pribadi Dokumentasi pribadi Lukisan kuda ibu, serombongan, dengan warna warni cerah membuat bahagia ..... Lukisan ibu ini, membuat aku bahagia karena 4 ekor kuda jagoan, berderap entah dari mana mau kemana, tetapi dengan latar pemandangan langit cerah, gunung biru serta danau biru juga pepohonan dan rerumputan hijau, lukisan ini mencerminkan kedamaian dan kebahagian. Sehingga, ketika lukisan ini terjual dan aku mnta dibuatkan lagi copy nya, hihihi ..., aku yskin teman bapak yang membeli merasa bahagia dan damai, apalagi jika dipsang di loby kantor atau ruang tamu keluarga di rumahnya .....Lukisan ini dalam kanvas putih, berukuran 1,5 m x 80 cm, cukup besar, walau aku lupa ibu menyebutnya sebuah nilai nominal cukup besar waktu lukisan ini kedua diatas, aku tahu yang membeli adalah kantor bapakku sendiri, dan terakir aku kesana setelah bapak dipanggil Tuhan, lukisan ini masih gagah terpampang di ruang lobby direksi. 1 2 3 Lihat Hobby Selengkapnya
Populer Lukisan Naturalisme Karya Basuki Abdullah- Lukisan-lukisan karya Basuki banyak menghiasi istana Raja, seperti ChakliPalace, Chitralada Palace, dan Pattina Palace. Basuki Abdullah dikenal sebagai maestro lukis Indonesia dengan aliran realis dan naturalis. Gaya teknis yang digunakan pun juga beragam, romantisisme hingga seni karya basuki abdullah beraliran, lukisan karya basuki abdullah, teknik lukisan basuki abdullah, lukisan karya basuki abdullah beserta penjelasannya, lukisan si cantik karya basuki abdullah, lukisan kuda basuki abdullah, lukisan basuki abdullah pemandangan, cerita lukisan basuki abdullah, Lukisan Naturalisme Karya Basuki Abdullah53 Baru Lukisan Gaya Naturalisme Karya Basuki Abdullah Sumber LUKISAN DAN BIOGRAFI BASOEKI ABDULLAH LUKISAN Sumber Lukisan JAVADESINDO Art Gallery INDAHNYA LUKISAN Sumber Lukisan Aliran Naturalisme Karya Basuki Abdullah Karya Sumber Lukisan Aliran Naturalisme Lukisan Karya Basuki Abdullah Sumber Lukisan Karya Basuki Abdullah Aliran Naturalisme Sumber ciri ciri dan kesimpulan aliran naturalis Sumber keologi Macam macam aliran seni lukis Sumber Lukisan Aliran Naturalisme Karya Basuki Abdullah Karya Sumber Lukisan JAVADESINDO Art Gallery LUKISAN PRESIDEN Sumber ArtikelSeni Biografi Basuki Abdullah Dan 5 karya LukisNya Sumber Lukisan Aliran Naturalisme Karya Basuki Abdullah Karya Sumber Lukisan Aliran Naturalisme Lukisan Karya Basuki Abdullah Sumber Aliran Seni Lukis Naturalisme Dalam Karya Seni Sumber Seni Lukis Tujuan Berkarya Seni Lukis dan Sumber Naturalisme, Naturalisme Peinture, Naturalisme Littérature, Tableau Naturalisme, Realisme, Peinture Naturaliste, Naturalisme Emile Zola, Romantisme, Peintre Naturaliste, Oeuvres Naturalisme, Oeuvre Du Naturalisme, Surréalisme, Naturalisme Sculpture, Foin, Carte Mentale Naturalisme, Couleur Naturalisme, Emile Zola Romans, Naturalisme De Zola, Naturalisme Livre, Zola Et Le Naturalisme, Naturalisme En Italie, Naturalisme Monet, Fernand Pelez, Les Scientifiques, Les Voix En Or, Caricature Naturalisme, Naturalisme France, Naturalisme Peinture Celebre, Impressionisme, Symbolisme Naturalisme,
Laskar Rakyat Mengatur Siasat karya Affandi. Sumber SAMBIL menunggangi kuda hitamnya, Pengeran Diponegoro mengacungkan jari telunjuk. Tangannya yang lain memegangi tali untuk mengendalikan kuda. Penggambaran adegan itu terdapat dalam lukisan Diponegoro karya Basuki Abdullah yang dibuat tahun 1949. Tak ada satu pun potret wajahnya namun hal ini jadi kesempatan bagi para pelukis untuk mengabadikan profil dan kisah-kisahnya secara visual. Ada berbagai versi lukisan Diponegoro. Ada profilnya pakai blangkon dan surjan, atau potret setengah badan. “Lukisan Diponegoro yang paling populer yakni Diponegoro naik kuda karya Basuki Abdullah meniru gaya Napoleon Crossing the Alps 1801 karya Jacques Louis David,” kata Mikke Susanto ketika memaparkan makalahnya di Seminar Sejarah Nasional 3/12. Penggambaran Diponegoro lewat lukisan merupakan satu wujud dokumentasi sejarah ketika tokoh atau peristiwa sejarah tak sempat terekam dalam foto. Lukisan tentang potret pahlawan terus diproduksi pascakemerdekaan. Sukarno yang menggemari seni lukis, memajang lukisan potret para pahlawan di Istana Merdeka dan Bogor. Pada dekade 1980-an, potret pahlawan karya Basuki Abdullah menjadi paling populer. “Ratusan potret pahlawan direproduksi besar-besaran. Padahal Basuki Abdullah ketika melukis Diponegoro, red. tidak bersumber dari foto, dia dari imajinasi,” kata Mikke. Selain sebagai wujud dokumentasi, lukisan juga bisa menjadi rujukan dalam penulisan sejarah. Keberadaan seni lukis, tulis Agus Burhan dalam artikel “Ikonografi dan Ikonologi Lukisan Djoko Pekik Tuan Tanah Kawin Muda’” yang dimuat dalam Jurnal Panggung, tidak bisa sekadar dilihat sebagai ungkapan artistik saja. Lebih dari itu, seni lukis bisa dipandang sebagai produk sosiokultural. Suatu karya yang diproduksi, dalam konteks sejarah, melibatkan kondisi sosiokultural yang membangunnya. Maka, Agus melanjutkan, seni lukis bisa menjadi rujukan yang memberi gambaran kondisi di masa tersebut. Ada lima aliran lukisan sejarah. Lukisan sejarah agama, mitologi, alegori, sastra, dan lukisan sejarah peradaban. Namun, tak semua lukisan bisa dijadikan rujukan dalam penulisan sejarah. “Kalau sebuah karya menganut konsep lukisan sejarah peradaban, lukisan itu bisa dipakai sebagai rujukan. Setidaknya memberikan gambaran tentang masyarakat di masa itu,” kata Mikke. Lukisan sejarah rata-rata beraliran realis, yang memudahkan orang mendapat gambaran atas hal yang ditampilkan. Pun sejak awal perkembangannya, lukisan sejarah diawali dengan gambaran yang paling mendekati wujud aslinya, baru kemudian berkembang lukisan sejarah dengan gaya non-realis. Di tangan Pablo Picasso, misalnya, lukisan sejarah disajikan dengan gaya kubistis yang berkembang di tahun 1930-an. Guernica 1937 karya Picasso punya konteks kesejarahan dengan peristiwa pengeboman di Kota Guernica pada April 1937 oleh tentara Nazi Jerman di tengah perang sipil Spanyol. Korban pengeboman yang mayoritas perempuan dan anak –karena para pria sedang pergi berperang– menggungah Picasso untuk membuat karya sebagai sikap protes. Lukisan itu selesai dibuat dua bulan setelah peristiwa. Guernica, seperti ditulis situs resmi menjadi karya politis Picasso yang paling terkenal. Di Indonesia lukisan sejarah bisa dijumpai dalam karya Affandi Laskar Rakyat Mengatur Siasat 1946. Lukisan Affandi memberi gambaran para rakyat pejuang berkumpul dan mengatur strategi untuk melawan Belanda di masa revolusi. “Lukisan Affandi bisa dipakai sebagai sebuah rujukan untuk memberi gambaran bagaimana orang berkumpul di satu titik untuk membahas penyerangan,” kata Mikke. Karya lain yang bisa dijadikan rujukan, ialah Tuan Tanah Kawin Muda 1964 karya Djoko Pekik. Karya yang menampilkan seorang lelaki tua berbaring ditunggui seorang perempuan muda ini menjadi gambaran penindasan laki-laki pada perempuan lewat kekuasaan berupa modal ekonomi, sosial, dan kultural. Agus juga menilai Tuan Tanah Kawin Muda sebagai gembaran pertikaian kekuasaan laki-laki penguasa dengan perempuan rakyat jelata, dalam seting budaya feodal. Namun demikian, tak semua karya lukis bisa dijadikan sumber sejarah dan memerlukan kritik dengan membandingnya dengan fakta-fakta sejarah. Lukisan Raden Saleh berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro 1857 misalnya. Ada beberapa gambaran yang tidak sesuai dengan fakta sejarah seperti lokasi penangkapan. “Kalau dilihat pakaiannya benar, tapi tempatnya tidak seperti yang dilukisan. Jadi lukisan karya Raden Saleh pun perlu dikritik. Tidak semua lukisan sejarah benar adanya tapi bisa digunakan sebagai rujukan atau alat pembelajaran sejarah,” kata Mikke.
lukisan kuda basuki abdullah